Pengertian Grafika, Tujuan, Fungsi dan Jenisnya Apakah anda saat ini sedang menggeluti dunia percetakan atau desain grafis ? Jika memang demikian, sangat perlu sekali mengenal apa itu pengertian grafika serta berbagai hal yang terkait di dalamnya. Grafika memiliki berbagai fungsi, salah satunya ketika sedang melakukan presentasi. Dengan adanya grafika, Anda semua bisa membuat model presentasi yang tidak biasa saja. Produk grafika sebenarnya sudah lama ada di sekitar kita. Akan tetapi, sayangnya tidak semua dari kita ini memahami bahwa produk atau karya tersebut merupakan salah satu bagian dari produk atau karya grafika. Untuk itu, dalam pembahasan ini akan kami berikan ulasan mengenai pengertian grafika secara lengkap. Pengertian Grafika Bagi orang yang tidak bergelut di dunia percetakan tentu asing dengan what is graphics? Grafika adalah berasal dari bahasa Inggris “Graphic” yang berarti presentasi visual dengan menggunakan beberapa media permukaan seperti kanvas, dinding, layar komputer, atau batu. Tujuannya lain tidak lain untuk memberikan informasi, tanda, ilustrasi bahkan hiburan. Informasi tersebut akhirnya berwujud dalam bentuk foto, gambar, grafik, diagram, Line Art, desain geometrais, peta dan berbagai informasi lain yang kerap kita temui di dalam kehidupan sehari-hari. jika merujuk dari asal katanya, kata grafika adalah berasal dari bahasa Yunani yang berarti graphos. Dalam bahasa Yunani, graphos artinya gambar atau tulisan. Orang lebih mengenal grafika sebagai kata “cetak”, yaitu sebuah proses untuk memperbanyak gambar atau tulisan dengan memanfaatkan media cetak. Pengertian Grafika adalah sebuah teknik untuk menyampaikan pesan, informasi yang dihadirkan dengan cara dicetak dan dihadirkan untuk orang banyak. Lebih dari itu, dengan adanya grafika ini maka pikiran tokoh pada zaman dahulu bisa sampai kepada kita. Berkat jasa grafika, maka semua kebutuhan akan semakin dipermudah. Keberadaan grafika juga tidak bisa dilepaskan dengan aktivitas manusia. Hampir semua hal yang berhubungan dengan aktivitas manusia melibatkan hasil karya grafika. Seperti halnya ijazah, STNK, paspor, dokumen, uang kertas, poster hingga koran semuanya merupakan hasil karya manusia berkat kecanggihan teknologi grafika. Pengertian Grafika Menurut Para Ahli Pengertian grafika Menurut Suyanto Suyanto mendefinisikan grafis sebagai “aplikasi dari keterampilan seni serta komunikasi untuk kebutuhan bisnis dan juga industri”. Aplikasi ini mencakup bidang periklanan serta penjualan produk, menciptakan identitas visual, produk serta perusahaan dan juga lingkungan grafis. Pengertian grafika Menurut Jessica Helfand Jessica Helfand memberikan definisi jika grafis adalah kombinasi yang kompleks antara kata-kata dan juga gambar, angka serta grafik. Seorang individu bisa menggabungkan beberapa elemen ini. dengan demikian maka akan dihasilkan sesuatu khusus yang sangat berguna, mengejutkan dan juga mudah untuk diingat. Pengertian grafika Menurut Danton Sihombing Danton Sihombing memberikdan pengertian jika grafis adalah sebuah pekerjaan yang memasukkan berbagai elemen seperti marka, simbol serta uraian verbal yang diviasualisasikan melalui tipografi gambar baik menggunakan teknik fotografi atau ilustrasi. Elemen tersebut kemudian diterapkan dalam dua fungsi, yaitu sebagai perangkat visual serta perangkat komunikasi. Sejarah Grafika Setelah mengetahui pengertian grafika, kini kita beralih ke sejarah munculnya grafika. Mengenai sejarahnya, tidak bisa dilepaskan dari munculnya indutri percetakan. Untuk percetakan ini sendiri ternyata memiliki catatan sejarah tersendiri. Beberapa sumber sejarah mencatata informasi tanggal dari sebuah gambar yang ada di dalam dinding gua yang berumur setidaknya lebih dari tahun. Di tahun 2500 orang-orang Mesir membuat seni pahat yaitu ukiran hieroglypics di atas sebuah batu. Namun, percetakan yang bisa kita jumpai saat ini tidak bisa ditemukan sampai lebih dari 500 tahun yang lalu. Bukan hanya itu saja. Orang Cina juga menghasilkan temuan hebat. Kertas yang kita lohat saat ini merupakan hasil temuan orang Cina terdahulu. Kertas pertama kali ditemukan di abad pertama serta meovoable type yang terbuat dari tanah liat di abad ke-11. Dilanjutkan dengan orang Korea yang pertama kali membuat moveable type dari perunggu di pertengahan abad ke-13. Namun, tidak bisa diketahui mengenai hubungan antara penemuan awal dari orang Asia serta penemuan percetakan di Eropa di abad ke-15. Di Eropa sendiri seblum ditemukannya percetakan, seluruh informasi yang ada di catat menggunakan tangan. Orang Eropa akan menyalin semua hal-hal yang sifatnya penting. Mereka juga memiliki ahli tulis yang secara khusus bertugas menyalin teks ke dalam sebuah buku. Tentu hal ini membutuhkan waktu yang sangat panjang. Bahkan bisa sampai bertahun-tahun. Teknik ini sangat lambat serta mahal. Oleh karenanya hanya sedikit saja orang yang memiliki kesempatan serta kemampuan untuk bisa membaca sebuah karya sampai selesai. Besar kemungkinan pertama kalinya ditemukan percetakan supaya mempermudah penduplikasian injil. Jika sebelumnya ditulis dengan menggunakan tangan di ruangan scriptoria, maka sejak dimulainya zaman renaisans manusia akhirnya memiliki pikirna untuk memproduksinya secara massal. Pertama kali teknik cetaknya dikenal serta dimulai dari Kota Mainz, Jerman tahun 1440, dimana saat itu Kota Mainz merupakan sentra kerjainan uang logam. Johanner Gutenbaerg merupakan orang pertama kali yang memperkenalkan metode percetakan ini berkat inspirasinya menggesekkan uang logam dengan arang pada atas kertas. Hingga pada akhirnya relief uang logam ini menghasilkan beberapa ide , salah satunya untuk membuat model permukaan dengan tinggi yang bervariasi. Hingga pada akhirnya lebih dikenal dengan istilah cetak tinggi. Sejak adanya penemuan tersebut, akhirnya manusia mulai mengembangkan model percetakan menggunakan mesin supaya mempermudah pekerjaan mencetak. Mengenai perjalanannya, Johannes Guttenbarg memulai kerya dalam mesin cetak mulai tahun 1436 saat dirinya bekerja sama dengan Andreas Dirtzehan yaitu seorang yang dahulu merupakan murid Johannes Gutenbarga dalam pemotongan batu permata. Selain Andreas Dritzehan, Johannes juga memulai perjalanannya bersama Andreas Heilmann yaitu seorang pemilik pabrik kertas. Hampir bersamaan waktunya, dimana masyarakat setempat juga sedang mengembangkan cetakan yang bisa dipindah-pindahkan, termasuk di dalamnya pandai emas. Johannes Guttenbarg lain tidak lain adalah orang pertama yang menghasilkan cetakan dari campuran timbal, timah, antimon yang kritis guna menghasilkan cetakan yang mampu tahan lama. Berkat alat yang ditemukan Guttenbarg ini pada kahirnya muncullah buku dengan kualitas tinggi serta lebih cocok digunakan dalam kehidupan sehari-hari dibandingkan dengan cetakan yang terbuat dari tanah lita, kayu, ataupun perunggu yang sebelumnya sempat berkembang di Asia Timur. demi mendaatkan hasil cetakan timbal ini, Guttenberg menggunakan sesuatu yang akhirnya dipertimbangkan sebagai salah satu hasil penemuan yang paling cerdik. Bukan hanya itu saja, Guttenberg juga diakui karena berhasil memperkenalkan tinta berbasis minyak yang mampu bertahan dalam waktu yang lebih lama, dibandingkan dengan tinta yang menggunakan bahan dasa berupa air. Mengenai bahan percetakannya sendiri, Guttenberg menggunakan naskah yang terbuat dari kulit binatang serta kertas. Guttenberg membuat beberapa kali pecobaan. Hasilnya dimuat di dalam kitabnya, dimana Guttenberg membuat beberapa cetakan berwarna di halaman awal dan hanya tersedia di dalam beberapa salinan saja. The Mainz Plaster merupakan karya baru Guttenberg yang dikeluarkan di tahun 1453. Karta tersebut menggunakan huruf cetakan dengan warna merah serta biru yang rumit. Macam-Macam Grafika Relief Jenis cetakan relief ini merupakan hasil cetak menggunakan lapisan timbul di dalam lempengan cetakan atau balok kayu yang sudah diberi tinta dan pada area yang tidka timbul tidak diberi tinta. Hal ini bertujuan untuk menghasilkan sebuah cetakan yang dibutuhkan. Relief ini sendiri kerap digunakan dalam pembuatan stempel. Intaglio Masih dengan menggunakan teknik timbul, cetakan intalgio ini lain tidak lain merupakan sebuah cetakan timbul dengan menorehkan atau menggoreskan plat alumunium sehingga menghasilkan sebuah gambar yang diingkan. Pada bagian area yag tergores ini diberi tinta dan kemudian ditempelkan di dalam kertas basah. Mengenai hasilnya bisa dijumpai dalam cetakan timbul. Mengenai hasilnya bisa kita lihat dalam uang kertas. Cetak Grafika Stensil Mengenai metodenya, stensil ini mengunakan metode pengguntingan. Dalam hal ini yang digunting adalah sebuah kertas yang memiliki bentuk sesuai dengan tulisan yang diinginkan. Selanjutnya kertas tersebut ditempatkan menggunakan kain atau papan yang diberi cat khusus, pada akhirnya kertas tersebut akan dicat atau disemprot. Dengan demikian saat kertas tersebut dicabut maka akan mengasilkan cat di kain atau papan seperti bentuk gunting. Cetak Plano Plano merupakan teknik cetak di atas lapisan datar. Teknik percetakan ini memanfaatkan perbedaan sifat minyak serta air yang keduanya tidak saling menyatu. Teknik yang digunakan pada cetak plano ini akhirnya menginspirasi mesin cetak ofset. Hasil cetak plano bisa kita jumpai pada mesin fotokopi serta mesin scanner. Kolagrafi Jika Anda pernah melihat hasil cetakan dengan objek yang menempel dalam kanvas serta semuanya diberi cat dan kemudian objeknya dilepas, itulah teknik kolagrafi . Sekilas memang nampak seperti kolase. Namun ternyata Kolagrafi tidak ada hubungannya sama seklai dengan kolase. Jangan salah desain Perbedaan vektor dan bitmap Fotografi Fotografi merupakan sebuah seni yang menggunakan pencitraan di dalam sebuah objek. Unsur seni yang kerap ditampilkan merupakan komparasi foto. Semakin bagus komposisinya, maka akan semakin menghasilkan foto yang bagus juga. terlebih jika ada pesan tertentu yang disampaikan di dalam foto tersebut. peralatan utama yang diguankan yaitu kamera. Hasil fotonya kemudian dicetak atau disimpan di dalam komputer. Cetak Saring Cetak saring ini ternyata hasil pengembangan dari cetak stensil. Dimana cetak stensil memiliki beberapa kekurangan, terutama ketika mencetak huruf yang memiliki kurva tertutup seperti o, d, e atau a. Hasil karya cetak saring ini bisa dijumpai dalam kaos, spanduk serta pembungkus makanan. Tujuan Grafika 1. Memperindah Media Tujuan dihadirkannya grafika yang pertama adalah untuk menambah nilai keindahan pada media tertentu. Jika seni grafika diaplikasikan di baju kaos, sudah pasti baju kaos tersebut akan nampak lebih indah. 2. Sebagai Media Penyampaian Pesan Seni grafika adalah seni yang digunakan untuk menyampaikan sebuah pesan kepada siapa saja yang melihat. Dengan menggunakan media berupa grafis maka pesan akan lebih bisa dikembangkan dalam berbagai bentuk gambar yang lebih menarik. Kehadiran bentuk gambar yang menarik menjadikan orang rela memusatkan perhatiannya pada gambar tersebut. 3. Menambah Nilai Jual Sebuah Produk Dengan adanya pesan yang disematkan dalam bentuk visual yang menarik, sebuah produk bisa ditingkatkan nilai jualnya. Mengingat banyak juga orang yang akhirnya membeli sebuah produk dikarenakan kemasannya yang menarik. Produk Grafika Membahas pengertian grafika, sejarah grafika dan beberapa hal terkait di dalamnya, tentu sangat kurang jika tidak membahas mengenai hasil produk grafika 1. Koran Koran merupakan hasil karya grafika yang secara visual bisa kita lihat dalam bentuk teks serta gambar. Mengenai fungsinya sendiri, koran berfungsi untuk memberikan informasi kepada masyarakat. Namun saat ini karena sudah banyak media online, maka masyarakat lebih senang membaca berita melalui media online. Mengenai metode percetakannya, koran dicetak menggunakan cetakan dafatar offset. Selain itu, isi cetakannya berupa berita-berita terbaru dan sedang hangat-hangatnya. Dengan memuat berita yang sedang hangat ini maka menjadikan koran mudah laku. 2. Kaos Bergambar Selain menggunakan media kertas, grafika juga mamanfaatkan kaos sebagai media cetak. Salah satu hasil cetakan dari media kaos ini berupa kaos bergambar. Kaos bergambar ini tentu memiliki nilai keindahan tersendiri sehingga akan nampak lebih menarik. Teknik sablon dimanfaatkan untuk bisa menghasilkan gambar yang bagus. Kini banyak masyarakat yang menjual kaos dengan berbagai gambar yang menarik. 3. Poster Hampir setiap pemberitahuan yang ditulis semuanya menggunakan kerangka poster. Hal ini dikarenakan poster memang berfungsi sebagai media promosu, media pemberitahuan seta bisa juga digunakan sebagai media pembelajaran serta peringatan. Mengenai sejarahnya, dahulu poster dibuat dengan menggunakan panel kayu atau tembok. Akan tetapi kini bisa melihat poster yang dibuat dengan menggunakan cetakan digital. Poster kerap digunakan sebagai pilihan karena menggunakan perpaduan teks serta gambar menarik. Dengan demikian maka banyak orang yang penasaran untuk membaca informasi yang dimuat di dalamnya. 4. Kemasan Makanan Banyak orang yang akhirnya membeli makanan dikarenakan kemasannya yang menarik. selain berfungsi untuk melindungi makanan, mencerminkan sebuah produk tertentu, lain tidak lain tujuan dibuatnya kemasan ini adalah untuk menarik perhatian konsuemen. Mengenai teknik grafika yang digunakan, kemasan makanan kebanyakan dicetak menggunakan cetakan digital. Tujuannya untuk membuat makanan tersebut menarik dan akhirnya banyak pembeli yang membeli. Melalui kemasan yang menarik maka selera konsumen akan meningkat. 5. Iklan Apa sih tujuan sebenarnya iklan? Iklan hadir untuk mengingatkan orang-orang, sebagai media promosi serta menambah nilai sebuah produk. Saat ini iklan banyak dibuat dengan menggunakan media cetak, berupa koran dan majalah. Namun kini iklan lebih banyak dijumpai dalam media elektronik sepertui TV dan juga media luar ruangan seperti billboard. Semua metode tersebut menggunakan cetak digital. 6. Kartu Ucapan Fungsi dari kartu ucapan ini sendiri yaitu untuk memberikan ucapan kepada orang-orang. Teknik yang digunakan dalam membuat ucapan tersebut lain tidak lain yaitu teknik grafika. Dalam membuat kartu ucapan, biasanya orang akan membuat semenarik mungkin supaya banyak orang yang tertarik serta meninggalkan kesan kepada orang yang diberi kartu ucapan tersebut. Teknik Cetak Grafika Setelah membaca beberapa uraian di atas, tentu Anda sudah mulai memahami pengertian grafika serta beberapa produk yang dihasilkan. Rasanya kurang lengkap sekali jika tidak membahas mengenai teknik yang digunakan untuk menghasilkan berbagai produk terbaik yang disebutkan sebelumnya. Berikut ini beberapa teknik cetak grafika yang sebaiknya Anda ketahui. 1. Teknik Cetek Saring Silkscreen Jenis teknik cetak satu ini kerap dikenal dengan nama teknik sablon. Untuk membuat cetakan dengan teknik saring maka dibutuhkan sebuah cetakan yang terbuat dari kasa screen. Kasa memiliki takstur elsatus, lentur serta halus. Banyak seniman yang pada akhirnya menggunakan jenis teknik satu ini. beberapa diantaranya seperti Robert Indiana, Edward Rusca, Joseft Albert, Chuck Close dan masih banyak lagi. Dikarenakan cukup mudah dalam pembuatannya, maka tidak mengherankan jika banyak orang yang menggunakan teknik ini. 2. Teknik Cetak Tinggi Woodcut Teknik cetak tinggi kerap dikenal dengan nama cetak timbul. Disebut dengan teknik cetak tinggi karena memang hasil karya grafisnya berupa seni grafis yang nampak timbul. Sebagian besar orang juga mengenalnya dengan teknik cungkil. Penyebutan teknik cungkil terkait dengan cara pembuatannya yang memang dicungkil. Terkait dengan media yang digunakan ada beberapa media yang digunakan. Diantaranya seperti triplek, metal, kayu, hardboard serta karet. Salah satu cetak tinggi yang cukup terkenal yaitu teknik cetak yang dibuat oleh orang mesir pada abad ke-14. Johannes Gutenberg merupakan penemunya. Selain Gutenberg, ada juga banyak seniman kelas dunia yang juga banyak menggunakan teknik ini. Seniman tersebut diantarnya Kabiel Suadi, serta Ando Hirosigge. 3. Teknik Cetak Datar Lithography Mengenai asal bahasanya, Lithiography ini berasal dari bahasa Yunani, yaitu Lithos yang berarti batu serta graphien yang berarti menulis. Secara keseluruhan, lithiography ini berarti seni cetak dengan menggunakan media berupa batu. Mengenai jenis batunya, menggunakan batu kapur dengan bentuk berupa lempengan. Dengan demikian, maka akan nampak seperu kertas tebal dengan warna cokelat. Jenis kapur dipilih karena jenis batuan ini bisa menghisap tinta. 4. Teknik Cetak Dalam Teknik cetak dalam memiliki istilah lain yaitu intaglio. Mengenai jenis tekniknya, jenis teknik ini merupakan teknik dengan menggores media dengan menggunakan benda berbentuk tumpul. Terkait dengan media yang digunakan, teknik cetak dalam banyak menggunakan media yang terbuat dari logam. Dengan demikian, maka hasil goresannya akan permanen serta sulit untuk dihilankan. Untuk jenis teknik cetak dalam sendiri ternyata terbagi dalam empat jenis teknik. Adapun keempat jenis teknik tersebut diantaranya engraving, mezzotint, dry point dan etsa. Untuk lebih lengkapnya aalah berikut ini 5. Engraving Jika Anda menggunakan jenis teknik ini, maka Anda wajib menyiapkan burin. Burin adalah semacam alat untuk mengukir logam. Logam yang digunakan pada bagian permukaannya akan diberi car. Jika sudah maka burin akan digunakan untuk mengukir logam. Setelah itu dilanjutkan dengan membersihkan bagian permukaan logam dari cat sehingga hanya cat pada bagian logam yang akan diukir. 6. Mezzoint Mezzoint ini marupakan teknik untuk mengerok bagian permukaan logam sampai halus. Mezzoint memanfaatkan gelap terang untuk bisa membentuk dimensi yang bagus. 7. Drypoint Mengenai benda yang digunakan, pada teknik drypoint ini lebih banyak menggunakan benda runcing untuk mengukir media. Benda runcing dimanfaatkan untuk menekan bagian media sehingga menghasilkan sebuah lukisan. 8. Etsa Teknik etsa merupakan sebuah teknik yang memandaatkan zat cair berupa asam nitrat yang ditorehkan di atas lempenhan tembaga. 9. Teknik Cetak Foto Jenis teknik yang kelima ini merupakan jenis teknik yang paling sering kita jumpai. Kamera merupakan perangkat yang tidak bisa dilepaskan saat Anda menggunakan teknik cetak foto. Hasil gambar dari kamera kemudian dicetak dengan menggunakan alat print. Banyak orang yang menyebutnya dengan teknik fotografi. Baca juga 1. Unsur- unsur desain grafis 2. Prinsip desain grafis Ternyata grafika adalah sebuah karya yang mengalami perjalanan penjang. Selain itu grafika ini juga memiliki banyak peranan dalam kehidupan sehari-hari. Bagaimana cukup jelas bukan mengenai pengertian grafika dan berbagai pembahasan terkait di dalamnya. Selamat membaca semoga mendapatkan manfaat, jangan lupa bagika artikel dari
Teknikpertama dalam menggambar yaitu teknik arsir. Teknik arsir dalam hal ini ialah teknik penyelesaian setelah sebuah gambar dasar selesai dibuat. Teknik ini merupakan teknik dasar dalam menggambar dengan menggunakan media pensil. Teknik arsir lebih menitik beratkan pada kekuatan (ketebalan) garis.
Ada berbagai macam jenis teknik cetak yang tersedia dan terus berkembang. Setiap jenis dapat disesuaikan dengan kebutuhan yang berbeda. Dengan demikian, Anda bisa memilih dan menyesuaikan teknik cetak yang paling tepat untuk proyek teknik percetakan di Indonesia memungkinkan produksi lebih cepat dan hasil cetak lebih berkualitas, sehingga membantu keperluan branding perusahaan dan media promosi. Buku dan publikasi pun sekarang dapat diprodukasi secara massal dalam waktu yang singkat dengan tetap mempertahankan kualitas cetak. Sekarang ada beberapa teknik cetak yang bisa Anda pilih. Berikut adalah beberapa jenis teknik percetakan yang Teknik Cetak Offset PrintingTeknik cetak ini bekerja dengan cara mentransfer tinta dari plat ke kertas secara langsung. Plat yang digunakan biasanya terbuat dari alumunium. Dikarenakan penggunaan plat memerlukan waktu dan biaya lebih, demikian pula mengatur tinta dan mesin cetak harus dilakukan secara manual. Hal ini menjadikan Offset Printing tidak efektif untuk produk si cetak dengan kuantitas yang sedikit. Pada umumnya jenis cetak ini hanya digunakan ketika pengerjaan proyek skala printing ini dapat digunakan untuk mencetak di atas kertas, karton, plastik, dan beberapa lain yang memiliki permukaan yang rata. Offset saat ini merupakan teknik pencetakan yang paling banyak digunakan untuk berbagai produk seperti buku, koran, materi promosi, dan pencetakan materi promosi dalam kuantitas sedikit secara bertahap beralih ke Digital Printing dan beberapa percetakan packaging beralih ke Jenis Teknik Cetak FlexografiDalam flexography plat cetak yang digunakan terbuat dari rubber atau karet. Melalui plat bertinta, gambar ditransfer ke permukaan media. Proses ini dapat digunakan untuk media kertas, plastik, logam, plastik dan media lainnya. Flexo paling banyak digunakan untuk kemasan dan Cetak Digital PrintingPrinter digital menggunakan input file secara langsung ke mesin. Misalnya dalam bentuk PDF. Pengaturan tinta pun lebih praktis daripada offset. Namun ketika pencarian warna yang rumit, tidak bisa seakurat seperti Offset printing yang manual. Kendati demikian, teknologi digital masih terus dikembangkan, yang memungkinkan hasil Digital Printing semakin berkualitas tinggi. Tetapi biaya Digital Printing relatif lebih mahal daripada offset. Bercermin dari situ, digital printing tidak cocok bila untuk proyek cetak skala Cetak Large Format Indoor dan OutdoorSeperti namanya, pencetakan Large Format atau Format Besar, adalah mesin untuk menghasilkan cetakan berukuran maksimum. Jenis percetakan ini memberi ukuran yang jauh lebih besar, dibandingkan dengan teknik cetak lain. Kendati menggunakan sistem digital printing, Large Format digunakan untuk cetak bahan seperti Banner, Baliho, Backwall, Poster dan media berukuran besar lain yang bisa mencapai satuan Jenis Cetak SublimSublimasi atau lebih dikenal dengan Sablon. Pada umumnya orang mengaitkan jenis teknik percetakan ini untuk pakaian. Namun teknik sablon sering juga untuk cetak di media kaca, kayu, dan keramik. Jenis metode cetak ini secara langsung mentransfer tinta dengan gaya tekan ke medianya. Keuntungan dari Sublimasi adalah permukaan media cetak tidak harus rata dan tinta dapat melekat pada berbagai media, seperti tekstil, mug keramik, dan mug masih ada teknik cetak lain yang tidak disebutkan di atas. Tetapi teknik tersebut adalah jenis percetakan paling populer yang bisa Anda pilih, setidaknya di Indonesia. Masing-masing dari teknik cetak memiliki kelebihan dan kelemahan. Sehingga mengetahuinya dapat bermanfaat untuk mempersempit pilihan Anda.
Teknikcetak tinggi yang paling populer adalah seni grafis cukil kayu (woodcut). Teknik ini mulai dikenal pada abad ke-14 M oleh orang Koptia di Mesir. Orang Eropa menggunakan teknik ini untuk membuat hiasan pada kain tenun. Seni ini juga digunakan pada media cetak huruf dan buku. Salah satu orang yang berjasa dalam penemuan teknik cetak ini
Berikut artikel pengetahuan mengenai macam-macam teknik untuk mencetak dalam seni grafis yang perlu Anda ketahui. Teknik mencetak seni grafis termasuk dalam seni rupa dimana pembuatan karya dengan cara di cetak. Umumnya menggunakan media kertas, terkecuali teknik Monotype. Sebuah teknik yang membuat salinan karya dalam jumlah besar itulah teknik cetak. Yang menariknya teknik mencetak ini berhubungan dengan sejarah percetakan di dunia. Bahan yang biasa digunakan untuk teknik ini yaitu Plat Logam, Etsa / Engraving, dan Litografi. Selain memiliki beberapa bahan ada juga beberapa teknik mencetak seni grafis berikut tekniknya Silkscreen Saring Teknik mencetak seni grafis dengan silkscreen atau lebih dikenal dengan sebutan sablon adalah teknik cetak yang menggunakan Screen kasa yang dipasang rangka. Kasa sendiri bersifat lentur, halus dan elastis. Teknik ini biasanya dipakai untuk membuat spanduk, kaos dan poster. Screen yang dipakai untuk sablon baju terdiri dari beberapa jenis, bergantung pada kualitas dan sifat dari kain yang berbeda-beda. Sementara untuk membedakan screen biasanya memakai huruf T. Berikut ini beberapa jenis screen yang dipakai untuk sablon. T 150 jenis screen ini biasa digunakan untuk mencetak di permukaan dengan bahan serat fiber, firmika, dan imitasi. T 120 jenis screen yang memiliki pori serat yang lebih rapat, dimana screen biasa dipakai untuk mencetak pada media kayu lapus, kulit dan kertas karton. T 90 jenis screen yang biasa digunakan untuk mencetak spanduk dan kaos ini memiliki pori-pori kain yang rapat. T 55 jenis screen ini memiliki serat yang lebih renggang dari screen lainnya, sehingga bisa meloloskan tinta dan biasanya dipakai untuk mencetak gambar di karung gula atau handuk. Teknik mencetak seni grafis dengan silkscreen menciptakan beberapa seniman yang cukup terkenal seperti Ralston Crawford, Josef Albers, Robert Indiana, Roy Lichtenstein, Chuck Close, Julian Opie, Edward Ruscha, Robert Rauschenberg, Bridget Riley, dan Andy Warhol. Cetak Timbul / Tinggi Cetak timbul atau tinggi adalah proses cetak dengan acuan membentuk sebuah gambar di media cetak datar secara timbul atau tinggi. Teknik mencetak seni grafis ini biasa digunakan untuk membuat stempel atau cap. Sementara untuk medianya biasa menggunakan hardboard metal, papan kayu, Linoleum karet dan kayu lapis atau triplek. Teknik dari cetak timbul atau tinggi yang paling banyak digunakan yaitu seni grafis woodcut cukilan kayu. Teknik mencetak seni grafis ini pertama kali adalah Johanes Gutenberg dari Jerman, setelah itu orang Koptia – Mesir di abad ke 14 M memakainya dan orang Eropa memakainya untuk memberi hiasan di kain tenun. Seniman grafikus yang menggunakan teknik cetak tinggi atau timbul dan cukup terkenal diantaranya ialah L Granach, Albrecht Durer, HB Grien Jerman, H Holbein, Ando Hirosige Jepang dan Kastuhista Hokusai. Sementara di Indonesia sendiri adalah Kaboel Suadi, Andang Supriadi dan Edi Sunaryo. Lithography Datar Lithography terdiri dari 2 suku kata yaitu lithos batu dan graphein menulis dalam bahasa Yunani. Jadi lithography adalah teknik mencetak seni grafis yang memakai acuan dari lempengan berupa batu kapur. Batu kapur dipilih karena memiliki sifat yang menghisap atau menyerap lemak dan tinta. Beberapa seniman yang terkenal dengan teknik ini adalah George Bellows, Pierre Bonnard, Escher, Ellsworth Kelly, Honoré Daumier, Willem de Kooning, Joan Miró, Emil Nolde, Edvard Munch, Pablo Picasso, Henri de Toulouse-Lautrec, Odilon Redon dan Stow Wengenroth. Cetak Dalam Cetak dalam biasanya menggunakan media dengan bahan logam tembaga, teknik ini dengan cara digores atau di toreh secara langsung. Meski ada juga yang memakai senyawa kimia nitrit yang bersifat korosif terhadap logam tembaga. Teknik mencetak seni grafis cetak dalam dibagi menjadi 4 yaitu Engraving Engraving adalah teknik yang sangat rumit, terutama untuk memakai alatnya yaitu burin sebagai pengukir logam dan logam disiram tinta kemudian dibersihkan kembali. Jadi tinta yang tertinggal hanya yang ada di garis ukiran. Alat yang digunakan bernama burin dan umumnya hanya orang yang memiliki keterampilan lebih yang dapat menggunakan teknik Engraving. Etching Etching adalah seni grafis dengan media tembaga, sebagai pembuat klise memakai asam nitrat yang bersifat korosif. Dimana logam akan dilapisi lilin, selanjutnya logam di ukir dengan etsa dan dicelupkan ke asam nitrat. Mezzotint Mezzotint adalah seni grafis yang menggunakan media plat logam dan permukaannya terlebih dahulu dibuat menjadi kasar secara merata. Selanjutnya gambar dibuat dengan plat logam yang dikerok hingga memberikan efek gelap dan terang. Penemu teknik Mezzotint adalah Ludwig von Siegen yang menggunakan alat yang disebut Rocker. Drypoint Drypoint adalah teknik yang hampir mirip dengan Engraving, yaitu menggunakan alat runcing untuk mengukir goresan drypoint dengan hasil pada tepi garis menjadi terkesan lebih kasar. Teknik ini ditemukan oleh Housebook Master. Demikian beberapa teknik mencetak grafis yang banyak digunakan, serta beberapa seniman yang cukup terkenal dalam spesialis masing-masing. Teknik-teknik ini disesuaikan dengan seni grafis yang diinginkan. Semoga artikel ini dapat memberikan pengetahuan baru mengenai dunia Seni Grafis. Pranata Printing hadir memberikan solusi untuk mencetak berbagai kebutuhan promosi produk dan jasa. Tersedia berbagai pilihan cetak seperti cetak kartu nama, brosur, x banner, spanduk dan lainnya. Hubungi kontak Pranata Printing sekarang juga!
PPPPTKTK DAN PLB BANDUNG MODUL PEMBINAAN KARIER GURU MELALUI PENINGKATAN KOMPETENSI BIDANG TAMAN KANAK-KANAK. Mohammad Rozi. Beny Iskandar. Putu Antara. Eko Haryono. Download Download PDF. Full PDF Package Download Full PDF Package. This Paper. A short summary of this paper. 37 Full PDFs related to this paper.
Bagi setiap desainer sangat penting untuk mengetahui teknik printing dengan cara lama hingga cara terbaru. Karena tanpa pengetahuan tersebut, mustahil untuk menghasilkan sesuatu yang unik dan tidak biasa dalam desain grafis. Karena itu jika kamu ingin hasil desain dengan kualitas tinggi kamu harus tau penggunaan metode printing mana yang tepat. Mengetahui metode printing bukan berarti membantumu untuk meningkatkan skill namun bisa memberikan mu inspirasi untuk project yang sukses dari awal konsep desain dan mengakhirinya dengan produk yang sudah tercetak. Karena itu, mari simak 7 teknik cetak terpopuler dalam desain grafis yang harus kamu tahu! 1. Screen Printing Teknik ini dikenal juga sebagai teknik sablon. Sablon dianggap sebagai teknik pencetakan jangka pendek. Saat ini, sering digunakan oleh banyak seniman untuk merancang berbagai poster, kaos oblong, cetakan seni, dan sampul rekaman. Sedangkan untuk biaya pembuatan teknik cetak ini, kit sablon dan tinta relatif murah. Selain itu, tidak sulit untuk memahaminya dan kemudian menggunakannya dengan cara alternatif, karena sablon adalah teknik yang sangat fleksibel. 2. Emboss dan Deboss Pada dasarnya emboss dan deboss mempunyai banyak kesamaan dalam teknik cetaknya. Yang membedakan adalah di finishing line nya, dimana emboss memberikan sentuhan efek timbul pada bagian tertentu di permukaan kertas sedangkan deboss memberikan efek tenggelam atau cekung. Saat mengembangkan desain untuk teknik pencetakan ini, jangan lupa proses mekanis seperti itu akan mengubah kertas dan pada saat yang sama, desain itu sendiri. Pastikan ada cukup ruang di antara huruf karena teknik ini dapat menyatukannya. 3. Letterpress Ini adalah teknik print tradisional dimana teknik ini merupakan teknik tersulit karena membutuhkan banyak tenaga. Kamu harus membuat banyak salinan huruf, gambar, dan warna yang dilakukan secara berulang kali kemudian ditempelkan pada bagian permukaan yang diinginkan. Mengapa pencetakan letterpress tetap sangat populer saat ini? Alasannya adalah letterpress mampu menghasilkan karya seni yang unik, antik, dan vintage. 4. Varnish Dengan menggunakan varnish memberikan banyak kelebihan dalam hasil cetaknya yang mengagumkan. Terdapat beberapa jenis varnish seperti gloss varnish, satin atau silk varnis, matte varnish, UV varnishing, spot uv varnish atau all over UV varnish. Satu-satunya kelemahan dari teknik pencetakan ini adalah soal ketahannya. Dibandingkan dengan pelapisan, pernis memiliki tingkat perlindungan yang lebih rendah, seringkali cenderung menguning setelah beberapa waktu, dan membutuhkan lebih banyak waktu untuk mengering. 5. Laminiasi Silk Keuntungan menggunakan teknik ini adalah tahan cuaca, air dan tidak mudah robek. Bentuk akhirnya adalah lembut dan biasanya digunakan dalam pembuatan kartu nama, surat yang dicetak dengan full warna. 6. Offset Lithography Ini merupakan salah satu teknik cetak paling umum untuk mencetak sebuah desain dalam jumlah yang banyak, seperti mencetak buku atau brosur. Dalam metode ini menggunakan plat offset berupa lembaran karet yang kemudian ditransfer ke dalam kertas. 7. Die Cut Biasanya digunakan untuk mencetak stiker, dimana stiker dipotong dengan bentuk khusus sesuai dengan desain yang ada. Dalam mencetaknya menggunakan banyak peralatan. Biasanya dibuat dalam satuan dan desain stiker yang sudah dicetak pada kertas dengan perekat dipotong dengan pisau khusus. Nah, dari ketujuh tipe cetak yang paling populer tersebut. Mana nih yang sudah benar-benar kamu pahami atau bahkan pernah kamu coba?
VzX01. 8kiqvt82dm.pages.dev/708kiqvt82dm.pages.dev/908kiqvt82dm.pages.dev/1328kiqvt82dm.pages.dev/1208kiqvt82dm.pages.dev/848kiqvt82dm.pages.dev/4958kiqvt82dm.pages.dev/4558kiqvt82dm.pages.dev/235
berikut ini yang merupakan teknik mencetak dalam bidang grafika adalah