Ada spesies jamur tertentu yang bersimbiosis dengan alga hijau membentuk lumut kerak yang dapat dijadikan indikator ekologi dan penghasil obat selulositik Trichoderma sp.. Jamur itu termasuk kelompok? Jawaban Ekologi, Mikologi Jamur itu termasuk ke dalam kelompok divisi Ascomycota. Ascomycota ini merupakan Ascomycota uniseluler. Spesies ini mampu menjadi organisme simbion dengan alga hijau untuk membentuk lumut kerak. Answer Link JawabanPenjelasanTrichoderma sp. merupakan sejenis cendawan / fungi yang termasuk kelas ascomycetes. Trichoderma sp. memiliki aktivitas antifungal. Di alam, Trichoderma banyak ditemukan di tanah hutan maupun tanah pertanian atau pada substrat Bermanfaat ya Answer Link Pertanyaan Lain Tentang Biologi Pertanyaan Terbaru Pertanyaan Yang Mungkin Kamu Suka
Protozoamerupakan organisme bersel tunggal yang sudah memiliki membran inti (eukariota). Protozoa berukuran mikroskopis, yaitu sekitar 100 sampai 300 mikron. Bentuk sel Protozoa sangat bervariasi ada yang tetap dan ada yang berubah-ubah. Sebagian besar Protozoa hidup bebas di air tawar dan laut sebagai komponen biotik.
Alga hijau adalah kelompok alga berdasarkan zat warna atau pigmentasinya. Alga hijau memiliki anggota sekitar spesies.[1] Alga hijau juga merupakan alga uniseluler maupun multiseluler yang memiliki klorofil yang dominan yang membuat alga berwarna hijau.[2] Dalam taksonomi, semula semua alga yang tampak berwarna hijau dimasukkan sebagai salah satu kelas dalam filum/divisio Thallophyta, yaitu Chlorophyceae. Pengelompokan ini sekarang dianggap tidak valid karena ia tidak monofiletik, setelah diketahui bahwa tumbuhan merupakan perkembangan lanjutan dari anggota masa lalunya. Sebagai konsekuensi, alga hijau sekarang terdiri dari dua filum Chlorophyta dan Charophyta, yang masing-masing monofiletik. Ganggang hijau Susunan tubuh alga hijau bervariasi dalam ukuran, bentuk maupun susunannya, bisa berupa uniselular dan motil Chlamydomonas, uniselular dan non motil Chlorella, sel senobium Volvox, koloni tak beraturan Tetraspora, dan filamen bercabang Oedogonium, tidak bercabang Pithoptora.[3] Anggota alga hijau ada yang bersel tunggal dan ada pula yang bersel banyak, berwujud berkas, lembaran, atau membentuk koloni. Spesies alga hijau yang bersel tunggal ada yang dapat berpindah tempat, tetapi ada pula yang menetap. Kelompok alga hijau ini juga terdiri atas sel-sel kecil yang merupakan koloni berbentuk benang yang bercabang-cabang atau tidak bercabang, ada juga yang membentuk koloni menyerupai kormus tumbuhan tingkat tinggi.[4] Bentuk dari kloroplas anggota alga hijau bermacam-macam. Kloroplas ini ada yang berbentuk mangkok contohnya Chlorella; berbentuk spiral contohnya Spirogyra; dan berbentuk bintang.[1] Seperti halnya tumbuhan, alga hijau menyimpan karbohidrat dalam bentuk butir-butir pati dalam kloroplas. Dinding sel dari beberapa spesies chlorophyta dibangun oleh selulosa, pektin, dan polisakarida lain, seperti dinding sel tumbuhan.[5] Sel-sel alga hijau bersifat eukariotik materi inti dibungkus oleh membran inti. Pigmen klorofil terdapat dalam jumlah terbanyak sehingga alga ini berwarna hijau, pigmen lain yang dimiliki adalah karotena dan xantofil. Komposisi ini juga dimiliki oleh sel-sel tumbuhan modern. Alga hijau di juga dapat menghasilkan oksigen berupa gelembung udara.[6] Klorofil dalam pigmen lain terdapat dalam kloroplas yang bentuknya bermacam-macam antara lain mangkuk, gelang, pita spiral, jala dan bintang. Di dalam kloroplas terdapat butiran padat yang disebut pirenoid yang berfungsi untuk pembentukan tepung. Di dalam kloroplas juga terdapat DNA dan kromosom, juga pirenoid sebagai tempat penyimpanan hasil fotosintesis berupa amilum, lemak. Organel sel yang dimiliki selain kloroplas, yaitu badan golgi, mitokondria, dan retikulum endoplasma.[7] Alga hijau merupakan golongan terbesar di antara alga dan kebanyakan hidup di air tawar. Sebagian lagi hidup di darat, di tempat yang lembap, di atas batang pohon, dan di laut. Banyak spesies alga hijau berperan sebagai produsen penting di perairan fitoplankton.[5] Beberapa genus dari alga hijau mempunyai alat gerak berupa flagel dan bintik mata stigma Jamurmerupakan tumbuhan yang tidak mempunyai klorofil sehingga bersifat heterotrof, tipe sel: sel eukarotik. Jamur ada yang uniseluler dan multiseluler. Tubuhnya terdiri dari benang-benang yang disebut hifa, hifa dapat membentuk anyaman bercabang-cabang yang disebut miselium. Semua jenis jamur termasuk ke dalam kingdom Fungi, dengan ciri khasnya tidak berklorofil. Jamur tersusun oleh sel-sel eukariotik memiliki membran inti. Jika dibandingkan dengan protista, struktur tubuh jamur lebih kompleks. Ada jenis jamur saprofit yang mempunyai kemampuan menguraikan bahan-bahan organik sisa tumbuhan dan hewan yang sudah mati menjadi zat-zat hara yang dibutuhkan oleh tumbuhan hijau. Jamur saprofit bersama dengan bakteri berperan sebagai pengurai dekomposer dalam ekosistem. Fungi bersama-sama dengan bakteri bertanggung jawab atas penguraian sampah organik. Dapatkah kamu bayangkan keadaan bumi kita tanpa kehadiran organisme pengurai? Dalam pengelompokan jamur digunakan istilah divisi, karena sebelumnya jamur termasuk kelompok tumbuhan. Para ahli mikologi ahli biologi yang mempelajari jamur memperkirakan bahwa ada sekitar 1,5 juta spesies jamur di seluruh dunia, dan lebih dari spesies yang telah dikenal. Menurut skema taksonomik yang sekarang digunakan, jamur diklasifikasikan ke dalam 4 divisi yaitu Khitridiomikotina, Zigomikotina, Askomikotina, dan Basidiomikotina. Pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang 4 divisi jamur yang meliputi Khitridiomicotina, Zigomikotina, Askomikotina dan Basidiomikotina yang meliputi ciri-ciri, cara reproduksi, habitat, cara hidup, siklus hidup dan sebagainya. Untuk itu silahkan kalian simak baik-baik penjelasan berikut ini. Selamat membaca dan belajar semoga bisa paham. 1. Divisi Khitridiomikotina Oomycotina Khitrid adalah jamur yang paling primitif dan merupakan organisme penghubung antara jamur dan protista. Sebagian besar khitrid hidup di air organisme akuatik. Beberapa di antaranya adalah saproba, yang lain hidup sebagai parasit pada protista, tumbuhan, dan invertebrata akuatik. Para ahli sistematika menggolongkan khitrid ke dalam kingdom fungi karena memiliki ciri-ciri utama mirip jamur, yaitu cara memperoleh makanan secara penyerapan, dinding sel terbuat dari kitin, dan memiliki beberapa enzim yang dimiliki jamur. Khitrid membentuk spora berflagel tunggal yang disebut zoospora. Flagela merupakan salah satu ciri kingdom protista, khitrid adalah satu-satunya anggota kingdom fungi yang memiliki flagela. Ada beberapa jamur dalam divisi ini merupakan jamur patogen. Salah satu contoh adalah Phytopthora infestans yang parasit pada tanaman kentang. Haustoria jamur menyerang sel-sel mesofil dan mengisap makanan dari sel-sel tersebut. Miselium membentuk sporangiospora dengan sporangiumnya, keluar dari stomata. 2. Divisi Zigomikotina Nama divisi ini berasal dari zigosporangia, struktur yang terbentuk selama reproduksi seksual. Kelompok jamur ini umumnya hidup sebagai saprofit saproba dan menyerap makanan dari organisme yang telah mati. Hanya sebagian kecil yang hidup secara parasit pada beberapa jenis makhluk hidup. Hifa zigomikotina tidak bersekat, mengandung inti haploid dan dinding selnya tersusun dari kitin. Contoh, jamur tempe Rhizopus oligosporus yang berperan dalam pembuatan tempe. Struktur jamur tempe masih sederhana, hifanya tidak bersekat. Hifa menyebar ke seluruh permukaan medium kedelai, menembus dan menyerap makanan. Dalam fase aseksual, sporangium-sporangium bulat berkembang pada ujung hifa yang tegak. Di dalam masing-masing sporangium, ratusan spora haploid berkembang dan tersebar melalui udara. Jenis Rhizopus lain yang merupakan hama bagi rumah tangga adalah kapang roti hitam Rhizopus stolonifer. Hifanya menyebar di seluruh makanan olahan. Reproduksinya sama seperti jamur tempe. Pembiakan seksual terjadi jika dua ujung hifa yang “berbeda” bersentuhan. Untuk memudahkan dalam membedakan kedua hifa itu, ditulis dengan membubuhkan tanda + dan tanda -, yaitu hifa + dan hifa -. Kedua ujung hifa itu menggembung membentuk progametangium yang akan menjadi gametangium. Kedua gametangium melebur menjadi satu badan yang disebut zigospora. Setiap inti haploid dari gametangium + melebur dengan inti haploid dari gametangium - menjadi inti diploid. Dinding zigospora menebal sehingga tahan terhadap keadaan lingkungan yang tidak menguntungkan dalam waktu lama. Jika keadaan lingkungan sudah memungkinkan, dari zigospora akan tumbuh sporangium dan inti-inti diploid di dalamnya membelah secara meiosis menjadi inti haploid. Sporangium yang sudah masak akan pecah, spora haploid keluar dan tumbuh menjadi hifa baru, untuk melanjutkan daur hidupnya. Jamur ini mengalami keturunan diploid yang singkat. Dapatkah kamu menyebutkan fase mana yang merupakan keturunan diploid? Beberapa jenis jamur dari kelompok zygomikotina hidup di dalam tanah, bersimbiosis dengan akar tumbuhan tinggi. Hidup bersama antara akar dan filamen jamur semacam ini disebut mikoriza, yang umumnya terjadi sejak akar masih muda. Simbiosis ini menguntungkan kedua belah pihak. Jamur memperoleh makanan berupa zat organik dari akar tanaman, sedangkan penyerapan air dan mineral dari dalam tanah meningkat karena dibantu oleh jamur. Selain itu, hifa jamur menghasilkan hormon yang merangsang pertumbuhan tanaman. Zygomikotina merupakan kelompok jamur yang struktur tubuhnya masih sederhana dengan hifa tanpa sekat. Ukuran tubuhnya pun relatif lebih kecil dibanding dengan jamur dari kelompok Askomikotina yang akan kita pelajari pada uraian selanjutnya. 3. Divisi Askomikotina Askomikota merupakan kelompok jamur yang terbesar meliputi sekitar spesies yang hidup bebas, ditambah spesies yang bersimbiosis dengan alga. Sebagian besar bersel banyak, membentuk hifa yang bersekat dengan inti haploid. Hanya sebagian kecil yang bersel tunggal, seperti ragi Saccharomyces yang bisa digunakan untuk mengembangkan roti. Kebanyakan Askomikotina merupakan saproba, tetapi ada juga yang hidup parasit dan menimbulkan penyakit pada tumbuhan. Perkembangbiakan secara aseksual pada Askomikotina bersel banyak dengan membentuk konidiospora yang dihasilkan secara berantai oleh ujung hifa. Konidiospora kecil, ringan seperti debu, mudah terbawa angin, dan akan tumbuh pada tempat yang sesuai. Reproduksi seksual dilakukan dengan pembentukan spora di dalam kantung kecil yang disebut askus. Oleh karena itu, sporanya disebut askospora dan kelompok jamur ini disebut Askomikotina. Perkembangbiakan seksual dimulai dengan pembentukan gametangia pada dua hifa yang berbeda. 1 Hifa yang satu membentuk anteridium dan yang lainnya membentuk askogonium. 2 Inti haploid dari anteridium mengalir ke askogonium melalui saluran trikogin. 3 Di dalam askogonium inti yang berasal dari kedua gametangium berpasang-pasangan, kemudian membentuk hifa dengan inti berpasangan yang disebut hifa dikariotik, hifa ini membentuk askokarpus. 4 Di dalam hifa dikariotik terjadi peleburan inti haploid n yang berpasangan. 5 membentuk zigot yang diploid dan hifa dikariotik berkembang menjadi askus. 6 Zigot 2n membelah secara meiosis menghasilkan 4 inti haploid. 7 dilanjutkan dengan pembelahan mitosis dan terbentuklah 8 askospora di dalam askus. 8 Askospora yang keluar dari askus. 9 kemudian akan tumbuh menjadi hifa baru. Sebagian besar jamur kantung mengandung tahapan seksual dalam badan buah makroskopik atau askokarpus. Plasmogami menghasilkan hifa dikariotik, dan sel pada ujung hifa membentuk askus. Di dalam askus terjadi kariogami menghasilkan inti diploid, kemudian pembelahan meiosis membentuk askospora. Askomikotina bersel satu yang mempunyai nilai ekonomi tinggi dalam industri bioteknologi adalah ragi, misalnya Saccharomyces cereviceae yang dimanfaatkan untuk mengembangkan adonan roti dan pembuatan alkohol. Ragi khamir dikelompokkan ke dalam Askomikotina karena pembiakan seksualnya dilakukan dengan membentuk askospora. Jika keadaan lingkungan memungkinkan untuk tumbuh, ragi berkembang biak secara aseksual dengan membentuk tunas, kemudian tunas ini memisahkan diri. Sering kali tunas tersebut tetap melekat pada induknya dan bertunas lagi sehingga membentuk koloni. Jika keadaan lingkungan tidak memungkinkan untuk berkembang biak secara aseksual, maka ragi berkembang biak secara seksual dengan membentuk askospora. Pada perkembangbiakan seksual, dinding sel ragi berfungsi sebagai askus. Inti selnya yang diploid 2n membelah secara meiosis menghasilkan 4 sel haploid yang akan berkembang menjadi askospora. Setelah askospora keluar dari askus, masing-masing akan bertunas dan membentuk askospora baru. Selanjutnya, terjadi peleburan antara dua askospora baru membentuk ragi yang diploid 2n. 4. Divisi Basidiomikotina Kelompok jamur ini banyak dikenal karena tubuh buahnya tampak jelas di permukaan tanah atau substrat lainnya, seperti jamur merang Volvariella volvacea dengan tubuh buah berbentuk payung. Tubuh buahnya disebut basidiokarpus terdiri atas jalinan hifa dikariotik setiap sel intinya berpasangan. Ujung-ujung hifa menggembung membentuk basidia yang di dalamnya terjadi peleburan dua inti haploid menjadi satu inti diploid, disusul dengan pembelahan meiosis yang menghasilkan 4 inti haploid. Selanjutnya, basidium membentuk empat tonjolan yang berisi protoplasma dan keempat inti haploid tadi masing-masing akan mengisi tiap tonjolan, dan terbentuk empat buah basidiospora haploid. Pertemuan dua hifa berbeda, hifa + dan hifa -, terjadi di dalam tanah, menghasilkan hifa dikariotik yang dengan cepat tumbuh menjadi tubuh buah basidiokarpus. Perkembangan basidiokarpus terjadi di atas permukaan tanah, sampai dihasilkannya basidiokarpus. Pembentukan basidiospora terjadi di dalam basidium yang terletak di permukaan bawah tudung basidiokarpus cendawan. Tudung cendawan menyokong dan melindungi permukaan basidia yang sangat luas. Cendawan melepaskan banyak basidiospora yang jatuh di bawah tudung dan tertiup angin. Hanya sebagian kecil basidiomisetes yang berkembang biak secara aseksual, yaitu dengan fragmentasi hifa. Basidiomisetes merupakan pengurai penting bagi kayu dan bagian tanaman yang lain, tetapi ada juga yang merupakan parasit pada tumbuhan, misalnya jamur api yang menyerang ujung batang tebu; jamur karat miseliumnya masuk ke dalam sel-sel daun yang diserangnya. Beberapa basidiomisetes bersimbiosis dengan tumbuhan tinggi membentuk mikoriza, misalnya mikoriza pada akar pinus. Tanpa mikoriza tersebut, pinus tidak dapat hidup normal. Beberapa jenis jamur dari kelompok Basidiomikotina disukai orang karena enak rasanya, seperti jamur kuping, jamur tiram, dan Ciitake.13menyerupai tubuh buah hymenmycetales, Contohnya seperti Cora pavonia. Lichenes dipisahkan dari fungi dan dijadikan suatu golongan yang berdiri sendiri. Berasal dari alga Mycophyceae dan jamur Basidiomycetes.Famili dari Basidiomycetes yaitu Thelephoraceae dengan tiga genus Corella, Cora dan Dyctionema. Mycophyceae berupa filament yaitu